Respons Hamas usai Sepakat Gencatan Senjata dengan Israel
Respons Hamas usai Sepakat Gencatan Senjata dengan Israel
Jakarta. Hamas mengeluarkan pernyataan resmi menyusul pengumuman tercapainya kesepakatan gencatan senjata tahap pertama dengan Israel yang difasilitasi para mediator internasional. Pernyataan itu menyambut adanya penghentian sementara permusuhan, namun menegaskan sejumlah syarat dan meminta negara-negara penjamin memastikan implementasi penuh oleh Israel.

Isi pernyataan Hamas
Dalam pernyataannya, Hamas menyatakan gencatan senjata merupakan hasil dari negosiasi yang melibatkan pihak-pihak mediator, termasuk negara-negara kawasan yang aktif dalam proses, dan menekankan bahwa langkah itu harus diikuti dengan tindakan nyata: penarikan pasukan Israel dari wilayah Gaza, akses kemanusiaan tanpa hambatan, serta pertukaran tahanan dan sandera sesuai kesepakatan.
Kondisi dan ketentuan awal kesepakatan
Rangka awal kesepakatan yang diungkap termasuk penghentian serangan berskala besar dan langkah-langkah bertahap seperti penarikan militer dari sebagian area Gaza serta mekanisme pertukaran tahanan dan sandera antara kedua belah pihak. Kesepakatan ini diumumkan oleh mediator internasional dan dikonfirmasi oleh beberapa sumber berita internasional. Namun, pelaksanaannya masih tergantung pada ratifikasi pemerintah Israel dan verifikasi langkah-langkah oleh negara penjamin.
Seruan kepada penjamin internasional
Hamas secara spesifik meminta agar negara-negara penjamin — termasuk Qatar, Mesir, Turki, dan Amerika Serikat — ikut memonitor dan menekan Israel agar memenuhi persyaratan kesepakatan. Pernyataan tersebut juga menegaskan pentingnya peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan pembukaan jalur distribusi yang aman.
Reaksi di lapangan
Di Gaza, berita kesepakatan memicu gelombang reaksi mulai dari perayaan yang hati-hati hingga kehati-hatian di kalangan keluarga yang menunggu pembebasan sandera. Sementara itu, di Israel, reaksi beragam: sebagian keluarga sandera menyatakan kelegaan atas adanya janji pertukaran, tetapi beberapa kelompok politik dan oposisi menyatakan skeptis dan menuntut pemeriksaan detil sebelum menyetujui implementasi.
Peringatan dan tantangan
Hamas mengingatkan bahwa kesepakatan fase pertama ini hanyalah langkah awal yang rapuh. Tantangan besar meliputi verifikasi penarikan pasukan, menjamin akses bantuan kemanusiaan, serta mekanisme pemantauan yang efektif dari pihak ketiga. Di sisi lain, sebagian politisi Israel menegaskan bahwa kabinet harus meratifikasi setiap unsur perjanjian terlebih dahulu.
Apa yang terjadi selanjutnya
Pihak-pihak terkait sepakat untuk menunggu proses ratifikasi, penyusunan detail teknis, dan pembukaan jalur kemanusiaan yang lebih besar. Hamas menyerukan agar pemantauan internasional dilakukan segera dan transparan untuk mencegah pelanggaran yang dapat memicu kembalinya permusuhan.
- Reuters — konfirmasi kesepakatan dan pernyataan Hamas.
- Al Jazeera & AP — reaksi di Gaza dan detail awal perjanjian.
- Washington Post — analisis tentang langkah-langkah implementasi dan tantangan politik.
Komentar
Posting Komentar